ARTIKEL 3: BENTUK – BENTUK UTAMA DALAM TERAPI
Pada awalnya, Wohlberg (dalam Gunarsa, 1992) mengatakan bahwa konseling
yang berhubungan dengan tujuan yaitu
untuk memberikan support atau dukungan (supportive)
dan mendidik kembali (reeducation),
sedangkan psikoterapi bertujuan untuk merekonstruktif kepribadian seseorang (reconstructive)
Berdasarkan ketiga tujuan tersebut, ternyata masing – masing memiliki bentuk
– bentuk terapi yang dibagi ke dalam tiga terapi sesuai dengan tujuan dari
terapi tersebut, yaitu yang pertama terapi supportive, kedua terapi reeducative,
dan yang terakhir adalah terapi reconstructive. Berikut penjelasan
mengenai ketiga terapi tersebut:
- Terapi Supportive adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Psikoterapi supportive (supresif atau non spesifik). Tujuan psikoterapi jenis ini ialah menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya sehingga lebih bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Lalu seperti yang dikatakan oleh (Maramis, 2005) psikoterapi ini juga berfungsi untuk mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. Sedangkan menurut Anonym tahun 2001, supportive meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan. Supportive Therapy dibagi kedalam beberapa bentuk, antara lain adalah Ventilasi yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang. Selain ventilasi, ada juga persuasi yaitu suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya. Selanjutnya ada Reassurance yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya. Lalu ada Sugestive yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang. Sedangkan bimbingan juga termasuk kedalam psikoterapi ini yang diartikan sebagai suatu bentuk yang memberi nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian. Terakhir yang tergolong dalam psikoterapi ini adalah penyuluhan (membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri).
- Terapi Reeducative adalah mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri., memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain adalah terapi hubungan antar manusia (relationship therapy), terapi sikap (attitude therapy), terapi wawancara (interview therapy) analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf Meyer), Konseling terapetik, Terapi case work, Reconditioning, Terapi kelompok yang reedukatik, dan terakhir Terapi somatik
- Reconstructive therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Tujuannya adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru. Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain dengan Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara: asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada.
Daftar Pustaka:
Elvira SD. (2005). Kumpulan makalah psikoterapi.
Depok: Balai Penerbit FKUI.
Gunarsa, Singgih D. (1992). Konseling
dan psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT Raja
Grafindo
Semiun. Yustinus. 2006. Kesehatan Mental.
Yogyakarta. Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar